Cinta. 5 Kata banyak makna. Pengertian cinta itu sendiri sulit dibedakan batasan ataupun pengertiannya, karena cinta merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki individu. Dan sifatnyapun subyektif sehingga setiap individu akan mempunyai makna yang berbeda tergantung pada penghayatan serta pengalamannya.
Cinta, seperti sudah banyak orang bilang, memang susah ditangkap oleh
nalar. Abstrak. Sebagai konsep, cinta sulit dideteksi secara ilmiah. Itu
sebabnya setiap orang memiliki cara berbeda dalam mendefinisikan cinta.
Seorang psikolog, Robert Sternberg, mencoba menjabarkan cinta dalam
konteks hubungan antara dua orang.Stenberg menciptakan teori segitiga cinta. Menurutnya, di dalam cinta itu terkandung tiga komponen, yaitu keintiman (intimacy), gairah (passion), dan komitmen. Keintiman adalah unsur emosi, yang di dalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan, dan keinginan untuk membina hubungan. Gairah adalah unsur motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual. Sedangkan komitmen adalah unsur kognitif, berupa keputusan untuk menjalankan suatu kehidupan bersama.
Cinta itu terbagi atas 3 bagian di antara nya adalah ;
1. Cinta Karena Nafsu
Yaitu cinta yang mengakibatkan hubungan antar dua orang tidak terkontrol lagi, emosi sangat menguasai akal sehat seseorang sehingga perilaku seolah terjadi secara spontan untuk menjawab rangsangan emosi yang berlebihan.
2. Cinta Pragmatis
yaitu cinta terjadi keseimbangan antara dua orang, ada rasa suka dan duka, serta adanya timbal balik.
3. Cinta Alturuistik
Biasanya terjadi pada seorang ibu kepada anaknya, cinta ini disertai kasih sayang yang tidak ada batasnya.
Cinta itu berada pada ranah emosional dan rasional. Cinta emosional ini datang dan pergi tanpa diprediksi,misalkan: aku mencintaimu pada pandangan pertama, meski aku tak bahagia bersamanya aku tetap mencintainya dll.
> Cinta Pada Pandangan Pertama
Pada cinta Pandangan Pertama, Mata berperan paling awal, karena itu sejak tempo dulu telah cukup populer ungkapan yang berbunyi “Dari mana datangnya cinta?” yang dijawab “Dari mata turun ke hati”. Dalam literatur berbahasa Arab pun dikenal ungkapan pupuler: “Pandangan, lalu senyum, disusul pembicaraan, kemudian janji, dan akhirnya adalah pertemuan”
Cinta pada pandangan pertama ini baru pada tahap persona pada ketertarikan fisik saja. Cinta ini digolongkan dalam passionate love yang ditandai oleh rasa rindu yang hebat untuk bertemu. Ketertarikan pada pandangan pertama ini bisa berubah dan berkembang menjadi cinta, tapi harus diikuti oleh proses selanjutnya yaitu perkenalan dan penjajakan. Bila mata merasa senang melihat suatu objek, maka objek itu dinilainya cantik/indah.
Menurut para ilmuwan dari Amerika yang bekerja sama dengan ilmuwan dari Australia menyebutkan bahwa cinta pada pandangan pertama diantara seorang pria dan wanita bisa terjadi karena adanya kecocokkan genetis diantara keduanya. Menurut para ahli tersebut, kecocokkan genetis inilah yang mamainkan
peranan penting dalam pemilihan pasangan, bagaimana cara berhubungan
dan hasil hubungan mereka, dan kebiasaan reproduksi pasangan nantinya.
Para peneliti menyebutkan bahwa melalui percobaan yang dilakukan oleh
mereka, wanita mengalami pengalaman yang disebut "genetic priming",
dimana wanita akan berpasangan hanya dengan pria tertentu.
Cinta, cinta itu tempatnya di hati, Maka kita disuruh menjaga hati.. Panglima hati itu adalah mata, Maka kita disuruh menjaga pandangan..diambil dari berbagai sumber
Tatkala mata tak terjaga, Maka begitu pula hati..
Dari mata turun ke hati, di hati menjadi cinta..
Apakah sebatas cinta dunia, atau cinta karena ilahi..
Syariat telah menjaganya, Jagalah mata, maka terjagalah hati..
Jagalah cinta yang tetap karena ilahi.
0 comments:
Post a Comment